2 Korintus 7: 10
Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.
Bacaan Setahun : Mazmur 27; Matius 27; Yesaya 7-8
Dosa ketika dilakukan manis rasanya, seperti mengecap gula dalam jumlah banyak dan intens melalui indera perasa kita. Namun akibatnya bisa merusak jaringan tubuh karena kelebihan gula darah dalam tubuh.
Saya diingatkan akan peristiwa di masa lalu, peristiwa dimana keadaan gelap dan dosa yang melingkupi. Secara fisik saya terlihat bahagia dan sangat bersukacita, namun di dalam dasar hati ada luka yang menganga. Dalam satu masa, Tuhan mengingatkan saya akan dosa yang dilakukan dan pengakuan di hadapan Tuhan. Hamba Tuhan dan rekan sekerja seakan membuat saya merasa begitu pilu dan menyakitkan. Namun, buah dari dukacita itu justru mengerjakan keselamatan yang tidak terkatakan.
Ketika kita berbicara tentang dosa, maka ketahuilah bahwa dosa memisahkan kita dengan Bapa yang merupakan jembatan kasih karunia akan pengampunan yang mendekatkan kita kembali pada-Nya. Dalam kitab Kejadian 4:7 mengatakan, “Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Ayat alkitab ini mengingatkan kita akan dosa yang mengintip dan sangat menggoda, namun kita harus berkuasa atas dosa tersebut.
Dosa menelanjangi hidup kita dan membuat kita malu, tetapi anugerah Allah adalah hidup dalam pemulihan dan kemenangan. Alkitab dengan tegas mengingatkan kita berulang kali akan keberadaan dosa. Namun merendahkan diri yang sempurna pada Allah, memampukan kita melawan tipu muslihat iblis (Yakobus 4:7).
Hidupilah firman Tuhan dan kebenaran-Nya, percayalah dan berpegang teguhlah pada janji-Nya, kemenangan terjadi disini, kemenangan terjadi saat ini ketika hati kita terbuka dan siap dibentuk. Tuhan Yesus memberkati.