Menjadi Anggota PGI: SR V di Jakarta (3-14 Mei 1964)
Berdiri: 2 September 1903
Telepon: (0622) 23676, 433381
Fax: (0622) 22626
e-Mail: gkps@gkps.or.id
website: www.gkps.or.id
Profil Singkat
Menyadari sulitnya meraih orang Simalungun menjadi Kristen, J. Wismar Saragih bekas pamong pemerintahan kerajaan Simalungun (pangulubalei) memperjuangkan identitas Simalungun dalam kristenisasi suku Simalungun. Perjuangan Saragih ternyata tidak begitu saja diterima HKBP yang waktu itu menaungi orang Kristen Simalungun. Upaya memperjuangkan identitas Simalungun itu akhirnya diterima HKBP setelah perjuangan panjang pada 26 September 1940 di mana orang Kristen Simalungun diakui kedudukannya dalam distrik sendiri bernama HKBP Distrik Simalungun.
Tetapi orang Simalungun tidak puas dengan posisi itu. Hak Otonomi Khusus terus diperjuangkan dari HKBP di Pearaja, hingga diakui HKBP tahun 1952 dengan dibentuknya HKBP Simalungun (HKBP-S) di mana Pdt. J. Wismar Saragih sebagai Wakil Ephorus HKBPS dan Pdt. A. Wilmar Saragih sebagai Sekretaris jendral HKBPS. Akhirnya, 1 September 1963 HKBP resmi memandirikan orang Kristen Simalungun dengan ditandatanganinya Naskah Panjaeon (Kemandirian) HKBP Simalungun dari HKBP. Sejak itu HKBP Simalungun berganti nama menjadi Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) berkantor pusat di Kota Pematangsiantar. Pdt. Jenus Purba Siborokemudian menjadi Ephorus GKPS pertama dan Pdt. Lesman Purba sebagai Sekretaris Jenderal GKPS pertama.
GKPS adalah sebuah Gereja dari daerah Simalungun yang dirintis oleh zendelling (pengabar Injil) dari Rheinische Missions-Gesselschaft (RMG), sebuah badan pengabaran Injil dari Jerman sebagai bagian dari upayanya menyebarkan Injil bagi Suku Simalungun. Semenjak tahun 1900-an RMG mendirikan gereja-gereja di Simalungun sebagai bagian dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dengan menggunakan bahasa Toba sebagai bahasa pengantar.
Kesadaran diri di kalangan suku Simalungun untuk meningkatkan usaha pengabaran Injil mempercepat laju penyebaran Injil di suku Simalungun terutama setelah digunakannya bahasa Simalungun sebagai pengantar. Kemandirian ini berlanjut sampai jemaat HKBP di Simalungun memandirikan dirinya menjadi satu distrik hingga akhirnya mandiri total menjadi GKPS dan memberikan pelayanan bagi lingkungan sekitarnya di berbagai bidang (bukan hanya pelayanan agama).
Pada 16 Maret 1903, Dr. Schreiber dari RMG secara resmi mengirim telegram singkat yang merekomendasikan pengabaran Injil ke Timorlanden (sebutan bagi Simalungun). Setelah menerima telegram yang berisi Tole den Timorlanden das Evangelium (perintah menyebarkan injil di tanah Timur) maka pada tanggal 2 September 1903 sekelompok penginjil dari RMG yang dipimpin oleh Pendeta August Theis tiba di Pematang Raya untuk menyebarkan Injil. Tanggal 2 September sampai saat ini diperingati setiap tahunnya oleh anggota GKPS di seluruh dunia sebagai hari olob-olob (bahasa Simalungun untuk “suka cita”) untuk mensyukuri masuknya ambilan na madear (bahasa Simalungun untuk Firman-Firman Alkitab/ajaran Kristen) di Simalungun, dan Pendeta August Theis, penginjil RMG yang merintis penyebaran Injil di daerah Simalungun.
Pada 15 Januari 1964 GKPS mendirikan pusat pelatihan pertanian di Pematang Siantar (PELPEM GKPS) dan satu tahun kemudian GKPS menjadi anggota wilayah PGI-Wilayah SUMUT serta menjalin kerja sama dengan gereja-gereja Lutheran lain, seperti Evangelical Lutheran Church in America (ELCA, sejak 1969) dan Lutheran Church of Australia (LCA, sejak September 1973). GKPS juga menjadi anggota beberapa organisasi gereja di tingkat dunia dan regional, seperti Dewan Gereja-gereja se-Dunia (WCC, sejak Agustus 1973), Dewan Gereja-gereja Asia (CCA, 31 Mei 1977)[34] dan Federasi Lutheran se-Dunia (LWF, sejak 1968). Karena semakin berkembangnya jemaat GKPS didirikanlah Kantor pusat/kursus Zentrum GKPS dan mulai menjalin kerja sama dengan Gereja Mulheim Jerman.
Mitra-mitra GKPS lainnya di luar negeri adalah: UEM (United Evangelical Mission, sejak Juni 1996), EZE (Evangelische Zentralstelle für Entwicklunghilfe), Brot für die Welt, Kirchenkreis Hagen, Kirchenkreis Solingen, Kirche di Hachenburg, Dekanat Bad Marienberg, dan Gereja Mulheim (25 November 1980) yang semuanya berada di Jerman.
GKPS terdaftar sebagai anggota PGI sejak 10 Mei 1964. GKPS berdenominasi Lutheran dan memiliki wilayah pelayanan di Indonesia. Statistik GKPS per Desember 2013 adalah 217316 anggota jemaat, 649 jemaat (kuria), 127 resort, 209 pendeta, 79 penginjil, 6448 penatua dan 7323 syamas.