Site icon KEBAKTIAN

Ibrani 11:7 Iman adalah Jalan Menuju Kebenaran

Ibrani 11:7

“Karena iman, maka Nuh – dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.”

Bacaan setahun : Mazmur 6; Matius 6; 2 Raja-Raja 3-4

Saudaraku yang terkasih, iman merupakan satu-satunya petunjuk jalan untuk kita dapat diterima oleh Allah dan memperoleh anugerah-Nya yang luar biasa. Iman menunjukkan ketaatan dan kesetiaan kita kepada Sang Pencipta kita. Karena dalam kehidupan, kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah (Ibrani 10:21-22).

Secara khusus, hari ini kita merenungkan bagaimana kisah hidup seorang Nuh, yang merupakan anak Lamek, dan juga keturunan Henokh. Dimana Nuh menaruh iman percayanya kepada firman Allah, bahwa semua orang berdosa di bumi akan dimusnahkan dengan air bah.

Merenungkan firman Tuhan hari ini, kita diingatkan bahwa sebagai anak-anak Tuhan, kita didorong untuk menjaga kesucian hati, kemurnian nurani kita, dan hidup saling menopang dalam mempersiapkan diri menjelang hari kedatangan Tuhan. Kitab Ibrani 11:1 – “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Dari pembacaan ini, betapa dahsyatnya iman yang dimaksudkan. Bahkan dalam Ibrani 12:2 – mengajarkan agar kita menjadi pelaku firman Tuhan yang hidup, dimana kita dibawa kepada kesempurnaan iman.

Janji Tuhan itu nyata, yakni tempat perhentian surgawi. Tempat dimana orang-orang beriman akan hidup bersama dengan Allah selamanya (Wahyu 21:3) – Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.”

Penyingkapan rahasia kehendak Allah dinyatakan dalam kehidupan orang-orang pilihan-Nya. Menjaga hidup sesuai firman Tuhan menunjukkan sikap penundukan diri yang sempurna. Kemurnian hidup yang berkenan di hadapan Bapa adalah merupakan persembahan yang sejati, karena orang benar akan hidup oleh iman, dan hal itu adalah perkenanan Allah atas kehidupan kita umat-Nya (Ibrani 10:38).

Hari ini, teguhkah pilihan hati kita untuk mengiring Dia seumur hidup kita! Teruslah bergerak, berkarya, karena anugerahNya cukup bagi kita. Bersama Dia, di dalam Dia lakukan perkara besar. Selamat menjadi berkat dimanapun kita berada, Tuhan Yesus memberkati.

Exit mobile version