Lukas 6:38
“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Bacaan setahun : Mazmur 79; Ibrani 13; Yeremia 11-12
Pernahkah Anda mendengar tentang hukum tabur tuai? Kata-kata ini sebenarnya mengandung makna yang cukup menarik. Menariknya adalah ketika orang percaya terus memikirkan untuk melakukan hal baik, dengan keyakinan yang dilakukannya akan diperhitungkan oleh Tuhan sang pemilik kehidupan. Lewat kehidupan sehari-hari orang percaya seperti inilah, pribadi Yesus bisa terpancar dan nama-Nya ditinggikan.
Dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, hendaknya kita lebih suka memberi daripada menjadi seorang yang suka menerima. Pengajaran ini dilakukan oleh Yesus, sebagai Guru Agung kita dengan meneladankan suka memberi. Tentunya pemberian yang Yesus lakukan bukanlah pemberian yang murahan. Pemberian Yesus adalah pemberian yang sepenuh hati, bahkan rela mengorbankan diri bagi orang-orang yang Ia dikasihi.
Saat itu Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk mau menjadi orang yang gemar memberikan segala sesuatu yang terbaik. Memberi hendaknya menjadi kebiasaan baik bagi setiap orang percaya. “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” (Kisah Para Rasul 20:35)
Disaat kita memberi, maka Tuhan akan memperhitungkan semuanya hingga kita tidak berkekurangan, melainkan terus mengalami kelimpahan. Tuhan adalah Allah yang adil, yang mengetahui apapun yang kita perbuat. Ia adalah Allah yang menggunakan takaran yang sama untuk semua kebaikan yang kita berikan.
Jika hari ini saudara masih ada dalam keraguan untuk melakukan hal baik, maka ubah pola pikirmu menjadi pribadi yang terus menabur dan bukan pribadi yang terus menerima. Berlakulah baik hingga kebaikan itu juga akan mengiringi kehidupan kita selama kita tinggal di dunia ini.