Bunuh diri adalah salah satu masalah serius yang semakin banyak terjadi di tengah masyarakat. Rasa putus asa, tekanan hidup, rasa bersalah, atau kesepian sering kali menjadi pemicu utama. Dalam iman Kristen, hidup adalah anugerah dari Tuhan, dan setiap nyawa memiliki nilai yang sangat berharga di mata-Nya.
Artikel renungan ini mengajak kita melihat persoalan bunuh diri dari sudut pandang Alkitab, menemukan pengharapan, dan menguatkan hati untuk tetap bertahan di tengah badai kehidupan.
Hidup adalah Pemberian Tuhan
Mazmur 139:13-14 berkata: “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib.”
Ayat ini mengingatkan bahwa hidup kita bukan kebetulan, melainkan karya Tuhan yang indah. Setiap kita diciptakan dengan tujuan, bahkan ketika hidup terasa berat dan tanpa arah.
Bunuh Diri Bukanlah Jalan Keluar
Alkitab tidak secara langsung menggunakan kata “bunuh diri”, tetapi banyak menegaskan pentingnya menjaga kehidupan dan percaya bahwa Tuhan sanggup memulihkan keadaan. Yesaya 41:10 menegaskan: “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
Tindakan mengakhiri hidup sering muncul dari rasa putus asa, namun firman Tuhan mengajak kita mencari pertolongan-Nya, karena Dia sanggup memberi kekuatan baru di tengah kelemahan.
Tuhan Mengerti Luka dan Air Mata Kita
Yesus sendiri pernah merasakan penderitaan yang dalam, bahkan di Taman Getsemani Ia bergumul berat hingga berdoa dengan sangat sungguh. Ini menunjukkan bahwa Tuhan mengerti penderitaan kita. Ibrani 4:15 berkata: “Sebab Imam Besar yang kita punya bukanlah Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita.”
Ketika hati terasa hancur, kita diundang untuk datang kepada-Nya, bukan menjauh.
Langkah Iman Menghadapi Keputusasaan
-
Datanglah dalam doa – Bicarakan semua rasa sakit, takut, dan kecewa kepada Tuhan.
-
Cari dukungan – Terbukalah kepada keluarga, sahabat, atau pemimpin rohani.
-
Isi hati dengan firman Tuhan – Renungkan janji-janji-Nya yang memberi pengharapan.
-
Fokus pada satu hari ke depan – Jalani hidup langkah demi langkah, bukan semua beban sekaligus.
Penutup: Harapan yang Tidak Pernah Hilang
Roma 15:13 berkata: “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
Bunuh diri bukanlah akhir yang Tuhan kehendaki. Dia memanggil kita untuk hidup, bertumbuh, dan memancarkan kasih-Nya. Apa pun pergumulan yang sedang dihadapi, ingatlah bahwa hidup ini berharga dan masa depan selalu terbuka bersama Kristus.