Site icon KEBAKTIAN

Renungan Kristen: Saat Kesulitan Memiliki Keturunan — Menemukan Pengharapan dalam Tuhan

Bagi banyak pasangan Kristen, memiliki anak adalah dambaan besar dalam pernikahan. Namun, tidak sedikit yang harus menghadapi kenyataan pahit: kesulitan dalam memiliki keturunan. Dalam masa penantian ini, mungkin muncul pertanyaan: “Mengapa Tuhan belum memberi?” atau “Apakah ini tanda kutuk atau hukuman?” Renungan ini akan membawa kita untuk melihat situasi ini dari kacamata firman Tuhan.


1. Anak adalah Anugerah, Bukan Hak

Mazmur 127:3 berkata:

“Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.”

Firman Tuhan menyebut anak sebagai upah dan pusaka dari Tuhan, bukan sebagai hak yang harus dimiliki setiap orang. Itu berarti, ketika Tuhan belum memberikan, bukan karena kita tidak layak, tetapi karena waktu-Nya belum tiba — atau mungkin Dia sedang mempersiapkan hal lain yang lebih indah.


2. Tuhan Mengerti Hati yang Tersakiti

Tuhan tidak pernah jauh dari orang yang sedang terluka. Dalam Mazmur 34:19 tertulis:

“TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”

Jika engkau merasa hancur karena belum memiliki anak, ketahuilah bahwa Tuhan tidak tinggal diam. Dia turut merasakan pergumulanmu dan rindu untuk memelukmu dalam kasih-Nya.


3. Kisah Alkitab: Penantian yang Digenapi

Dalam Alkitab, ada banyak contoh wanita yang mengalami kemandulan: Sara, Hana, Rahel, dan Elisabet. Namun, dalam waktu-Nya, Tuhan membuka rahim mereka dan mempercayakan anak. Tapi perlu diingat: penantian mereka bukan tanpa air mata. Mereka berdoa, menangis, dan tetap setia — dan akhirnya Tuhan menyatakan kuasa-Nya.

1 Samuel 1:27 — “Untuk mendapatkan anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya.” (Hana)


4. Nilai Hidup Tidak Ditentukan oleh Keturunan

Dalam pandangan Tuhan, nilai hidup seseorang tidak ditentukan oleh memiliki anak atau tidak. Yang penting adalah kesetiaan, ketaatan, dan kasih kita kepada-Nya. Tuhan tidak menilai seperti manusia.

Yeremia 29:11 — “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu… yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”


5. Ada Banyak Cara Memberi Kehidupan

Tidak memiliki anak secara biologis bukan berarti tidak bisa menjadi berkat. Banyak pasangan yang dipakai Tuhan untuk membina, mengasuh, bahkan mengadopsi anak-anak lain dan menjadi saluran kasih Kristus. Anak rohani pun tidak kalah berharganya — seperti Yesus dan Paulus yang membangun kehidupan banyak orang tanpa memiliki anak kandung.


Kesimpulan

Kesulitan memiliki keturunan memang berat, tapi bukan akhir dari segalanya. Tuhan tidak pernah salah dalam menyusun kisah hidup kita. Penantian bisa jadi jalan bagi Tuhan menyatakan kuasa dan kasih-Nya secara luar biasa. Jangan menyerah dalam doa. Jangan lelah untuk percaya.

Tuhan yang membuka rahim Sara di usia lanjut, Tuhan yang menjawab doa Hana dengan Samuel, adalah Tuhan yang sama — Dia setia, penuh kasih, dan tahu waktu yang terbaik.


Kata Kunci SEO:

Exit mobile version