Site icon KEBAKTIAN

Renungan Kristen Tentang Pungli: Ketika Kejujuran Diuji oleh Kepentingan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering mendengar atau bahkan menyaksikan praktik pungutan liar (pungli)—sebuah tindakan yang terlihat “biasa”, tetapi sejatinya bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kejujuran dan integritas, bukan hanya di hadapan manusia, tetapi di hadapan Tuhan yang Mahatahu.

Apa Itu Pungli dalam Pandangan Iman Kristen?

Pungli adalah tindakan mengambil keuntungan pribadi dengan cara yang tidak sah, biasanya dilakukan melalui penyalahgunaan wewenang atau jabatan. Dalam skala kecil maupun besar, praktik ini merusak keadilan dan melukai hati Tuhan. Firman Tuhan berkata:

“Jangan mencuri, jangan berbuat curang, dan jangan berbohong seorang terhadap sesamanya.”
( Imamat 19:11 )

Pungli bisa saja dilakukan dengan cara yang seolah-olah “biasa”: meminta uang tambahan di luar aturan, menutup mata terhadap pelanggaran demi keuntungan pribadi, atau membiarkan sistem berjalan dalam ketidakadilan.

Mengapa Tuhan Membenci Pungli?

Tuhan adalah Allah yang adil. Dia membenci ketidakjujuran dan penindasan dalam bentuk apa pun, termasuk pungutan liar. Ketika seseorang melakukan pungli, ia merampas hak orang lain dan menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dalam Amsal 11:1, tertulis:

“Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.”

Artinya, Tuhan menginginkan kejujuran dalam segala hal, termasuk dalam urusan keuangan dan pelayanan.

Pungli Menguji Karakter Orang Percaya

Dalam dunia kerja, pelayanan, atau bahkan lingkungan sosial, godaan untuk melakukan pungli bisa datang dengan berbagai bentuk. Mungkin ada dorongan untuk “menutup mata” karena merasa tidak ada yang tahu. Namun, sebagai orang Kristen, kita tahu bahwa Tuhan melihat segalanya.

“Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.”
( Amsal 16:2 )

Integritas sejati adalah melakukan yang benar meskipun tidak ada yang melihat, karena kita tahu bahwa Tuhan senantiasa mengawasi dan menilai hati kita.

Panggilan Hidup Kristen: Menjadi Terang dan Garam

Ketika dunia menganggap pungli adalah “hal wajar”, orang percaya justru dipanggil untuk menjadi terang di tengah kegelapan. Kita diminta untuk berani berkata tidak terhadap praktik kecurangan, dan memilih jalan yang benar meski tidak populer.

“Kamu adalah terang dunia… Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
( Matius 5:14,16 )

Dengan hidup jujur dan menolak pungli, kita sedang menyatakan kasih Tuhan melalui tindakan nyata. Kita menjadi saksi Kristus yang hidup bukan hanya lewat kata-kata, tetapi melalui teladan hidup.


Penutup: Biarlah Hati Kita Bersih di Hadapan Tuhan

Renungan tentang pungli bukan hanya berbicara soal hukum atau peraturan, tetapi tentang hati yang tulus dan bersih di hadapan Tuhan. Meskipun dunia menormalisasi pungli, orang Kristen dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, kejujuran, dan tanggung jawab.

Kiranya setiap kita mau merenungkan kembali motivasi dan tindakan kita sehari-hari, dan berkomitmen untuk menolak segala bentuk pungutan liar dalam bentuk apa pun. Mari jadikan hidup kita persembahan yang hidup dan kudus, yang berkenan bagi Allah.

Exit mobile version