1 Petrus 2: 24
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 118; 1 Korintus 6; Rut 3-4
Kita semua pernah mengalami cobaan, rasa sakit, dan menjalani hidup dengan terluka sampai membawa bekas luka tersebut. Ternyata luka dan bekas luka itu bisa mengubah kita. Memang tidak ada manusia yang sempurna. Kita menyerang serta menyakiti orang lain karena kita hidup dalam luka dan membutuhkan penyembuhan.
Kita bisa membiarkan Tuhan menyembuhkan luka masa lalu kita dan mengizinkan Dia membimbing kita untuk sembuh sepenuhnya dari bekas luka itu. Tanpa kesembuhan dan pengampunan, kesalahan orang lain akan mempengaruhi masa depan kita. Tanpa Roh Kudus bekerja di dalam hati kita, kita akan selalu hidup dalam penderitaan karena beban dosa orang lain.
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (1 Petrus 2: 24)
Bapa surgawi rindu untuk menyembuhkan luka masa lalu kita dengan kasih-Nya. Membuka bagian hati kita yang terluka memang proses yang sulit. Tapi kita perlu memberikan ruang untuk menghadapi masa lalu itu. Saat Tuhan mulai menyembuhkan luka kita, kita harus mengizinkan-Nya dengan cara mengampuni orang-orang yang menyakiti kita.
Tunjukkan belas kasih Anda kepada orang-orang yang menyakiti Anda, sama seperti Bapa surgawi menunjukkan belas kasihan-Nya kepada Anda. Dalam kondisi apapun Anda saat ini, izinkan Bapa surgawi mengasihi, memeluk dan merawat setiap bagian luka di dalam hidup Anda dan menyembuhkannya.
Hak cipta first15.org, diambil dari renungan Crosswalk.com
Komentar