oleh

1 Tesalonika 5: 23 Dikuduskan untuk Menyambut Kedatangan Tuhan

1 Tesalonika 5: 23

“Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.”

Bacaan Setahun : Mazmur 43; 2 Timotius 1; Yesaya 39-40

Tuhan Yesus akan datang kembali menjemput gereja-Nya, seperti seorang mempelai laki-laki bertemu dengan mempelai perempuan dalam sebuah pernikahan. Gereja dalam arti orang-orang percaya, digambarkan sebagai mempelai perempuan. Mempelai perempuan tentu akan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya supaya terlihat cantik. Demikian juga kita perlu menjaga hidup agar “terpelihara sempurna dengan tidak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus.

Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Tesalonika, rasul Paulus mengakhiri tulisannya dengan beberapa nasehat agar setiap orang percaya dapat mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Yesus (1 Tes 5:12-24).

Pertama, menghargai pemimpin yang bekerja sekuat tenaga untuk membimbing kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan (ayat 12-13). Orang-orang yang Tuhan tempatkan sebagai pemimpin rohani perlu dihargai. Jika kita menghargai pemimpin, kita berada dalam tudung rohani.

Kedua, miliki sifat, sikap, tingkah laku, dan karakter yang diubahkan. Beberapa sikap yang perlu dikembangkan antara lain: empati (belalah mereka yang lemah – ayat 14), kesabaran (membalas kejahatan dengan kebaikan – ayat 15), tekun berdoa (ayat 17), sikap hati bersyukur (ayat 18), dan menjauhkan diri dari kejahatan (ayat 22).

Perubahan hidup yang demikian hanya dapat dikerjakan oleh Tuhan. Yang diperlukan hanyalah hati yang bersedia dibentuk oleh-Nya. Tuhan yang menguduskan dan memelihara hati kita (ayat 23). Perjalanan hidup adalah proses yang harus kita lewati. Namun yakinlah bahwa semua proses tersebut dapat kita jalani dengan kekuatan dari Tuhan“Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.” (ayat 24)

Sahabat, marilah kita menyediakan diri kita dibentuk oleh Tuhan, Dia adalah Allah yang setia. Dia tidak akan membiarkan diri kita ‘bercacat’. Dia akan menyempurnakan hidup kita sehingga kita siap menyambut kedatangan-Nya. Maranatha!

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *