Yesaya 53: 6
Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 98; Lukas 10; Yosua 7-8
Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah Anda sudah berdiri di atas kehendak Tuhan?
Setiap hari kita membuat keputusan tentang hidup kita dan dalam banyak kasus di tengah keluarga kita juga.
Bagaimana kita tahu bahwa kita membuat keputusan yang tepat? Apa akibatnya jika kita salah? Bagaimana kita bisa tahu bahwa kita benar?
Mengambil sebuah keputusan yang buruk di waktu yang salah bisa menyebabkan efek yang menghancurkan hidup kita dan kehidupan orang-orang terdekat kita, jika kita salah.
Alkitab memberitahu kita.
“Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” (Yesaya 53: 6)
Tetapi kita tahu bahwa keputusan yang benar bisa memberi kita kelimpahan berkat. Saya adalah seorang pasukan Angkatan Udara berusia 18 tahun yang ditempatkan jauh dari rumah untuk pertama kalinya saat saya mulai mencari kehendak Tuhan dalam hidup saya.
Pacar saya menunggu saya kembali karena kami sudah berencana untuk menikah. Kami sama-sama menginginkan kehendak Tuhan terjadi atas hidup kami dan kami tidak mau melakukan kesalahan yang bisa berujung pada perceraian.
Di suatu Minggu pagi di Texas yang panas, saya berlutut di altar dan menyerahkan kehendak saya kepada Tuhan. Saya menempatkan rencana kami di bawah tangan Tuhan dengan hati yang tulus meminta kehendak-Nya terjadi.
Saya meminta kepada Tuhan apabila Dia punya rencana lain dalam hidup kami, atau bahkan menginginkan saya untuk tetap melajang dan menjadi missionaris, saya akan melakukannya. Sampai kemudian saya menemukan bahwa di saat bersamaan, pacar saya sedang berdoa di altar gereja di kota kami Virginia, meminta hal yang sama kepada Tuhan.
Saya pikir penting sekali untuk mencari kehendak Tuhan atas hidup kita, karena kehendak-Nya sebenarnya adalah yang terbaik bagi kita.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29: 11)
Hidup dalam kehendak Tuhan ibarat berada di tengah sungai yang mengalir deras.
Di tengah sungai, alirannya paling kuat dan cepat. Semakin jauh Anda hanyut dari pusat sungai, semakin lambat dan tenang alirannya. Anda tentu masih tetap mengikuti arus, tetapi tidak begitu kuat dan kencang.
Saat berada di dalam kehendak Tuhan, kita akan mengalami tuntunan-Nya yang sangat nyata. Tetapi semakin kita jauh dari aliran kehendaknya, semakin lambat Anda bergerak. Arahan, bimbingan dan perlindungan yang akan Anda terima dari Tuhan akan terasa semakin lemah dan hampir tidak terlihat. Anda akan mulai menjauh dari kehendak-Nya yang sempurna, semakin lama semakin memudar hingga Anda keluar sepenuhnya dari kehendak-Nya.
Saat berada di tepi sungai, Anda akhirnya akan keluar dan mendapati diri Anda hidup mengandalkan diri Anda sendiri. Saat melangkah keluar dari kehendak Tuhan, Anda akan merasa sendiri karena Anda tidak lagi mengikuti kehendak Tuhan. Anda keluar dari sungai dan memcoba membuat jalan sendiri. Tetapi Anda akan mendapati diri Anda kesulitan untuk bergerak maju karena Anda menghadapi rintangan sendirian.
Anda mencoba untuk bergerak searah dengan sungai, menjaga supaya Anda tetap terlihat, tetapi ada rintangan di jalan, yang memaksa Anda bergerak. Hal ini menyebabkan Anda bergerak berlawanan arah dengan sungai. Anda mencoba untuk melayani atau mengikut Tuhan tetapi karena Anda sudah berada di luar kehendak Tuhan, Anda justru merasa frustrasi. Anda berada dalam hubungan yang buruk, pilihan karir yang salah, kesehatan yang buruk, pendidikan yang tidak memadai dan keuangan yang bermasalah. Hingga akhirnya Anda berakhir di jalan yang salah dan terjebak di jalan yang buntu.
Apakah Anda mau kembali ke sungai kehendak Tuhan, mencoba untuk masuk kembali dan menemukan tempat yang semula dimaksudkan untuk Anda? Hal itu tidak selalu mudah.
Mungkin tempat Anda di sungai sudah dipindahkan atau tempat Anda diisi dengan yang lain.
Jangan putus asa! Ada tempat lain untuk Anda di sungai. Kehendak dan rencana Tuhan bagi hidup Anda masih menunggu. Berjalanlah ke sungai kehendak Tuhan di sepanjang perjalanan hidup Anda.
Kembalilah ke sungai. Menyeberanglah keluar dari pantai dan masuklah ke dalam arus kehendak Tuhan.
Hak cipta Gen Markland, diambil dari renungan CBN
Komentar