Efesus 1: 7
Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 91; Lukas 3; Ulangan 28
Suatu hari, di ruang tunggu ahli onkologi, saya kebetulan duduk bersebelahan dengan seseorang. Dia seperti seorang utusan Tuhan yang tak terduga untuk menyampaikan pesan dari Tuhan kepada saya dan ayah saya.
Ayah saya, yang saat ini tidak bisa bergerak karena tumor di pinggulnya, duduk di kursi roda menatap saya. Dia memilih waktu dan tempat khusus ini untuk menyampaikan informasi penting yang sebelumnya dia sembunyikan. Pil kemo oralnya tidak lagi mampu mengalahkan kanker prostatnya dan dia sudah menghentikan semua pengobatan.
Saat itu, saya merasa marah atas kondisi dimana saya tidak bisa membantu ayah saya. Jadi saya meninggalkan kursi dan berjalan ke tepi ruang tunggu yang ramai untuk menenangkan diri. Ketika saya kembali, saya mulai mempertanyakan alasannya telah menyembunyikan kondisinya dari saya.
Dia mulai membuat alasan, menjelaskan bahwa dia memikirkan saya dan beban yang saya pikul. Lalu saya mulai marah dan berkata, “Harusnya ayah memberitahuku.”
Di titik ini, sang malaikat itu datang. Seorang wanita paruh baya yang tegap, dia duduk di kursi yang terhubung dengan saya. Tiba-tiba saya merasakan tepukan di bahu dan mendengarnya berbicara dengan suara yang agak kasar, “Tak apa-apa.”
Dia melanjutkan, “Selama kamu tahu kemana kamu pergi, semuanya akan baik-baik saja.”
Saya mengangguk dan menatap tajam ke arah ayah saya.
Ayah saya mengulangi pesannya, “Selama kamu tahu kamu sudah diselamatkan. Yesus akan mengerjakannya dengan baik.”
Ayah saya berbalik kepada saya dan mengulangi permintaan maafnya. “Aku minta maaf.” Tidak ada alasan lain yang berusaha dia sampaikan.
Saya masih belum bisa menatap matanya. Saya berkata, “Tidak apa-apa. Ayah dimaafkan. Aku hanya berharap ayah memberitahuku.”
Wanita di ruang tunggu itu benar, walaupun pada awalnya saya tidak ingin mendengar pesannya. Tapi shari itu, ayah dan saya membutuhkan pengetahuan yang menghibur seperti yang disampaikan dalam Efesus 1: 7, pesan yang mengingatkan kita bahwa Yesus sudah mencurahkan darah-Nya supaya kita diampuni.
Saya membutuhkan pengampunan atas sikap saya kepada ayah. Ayah membutuhkan seorang Juruslamat untuk menanggung beban rasa bersalah yang dia bawa selama hidupnya dari dosa yang tidak dia akui. Seperti yang sudah disampaikan oleh utusan Tuhan yang saya temui, bahwa semuanya akan “baik-baik saja” jika kita percaya akan pengorbanan Yesus atas kita.
Jika hari ini Anda sedang merasa bersalah terhadap sesuatu, sampaikanlah isi hati Anda secara terbuka kepada Tuhan. Sampaikan dengan doa di bawah ini.
Tuhan Yesus yang baik, terima kasih sudah memberikan nyawaMu untukku. Engkau yang sudah menanggung murka Allah atas hidupku. Terima kasih sudah mengangkat semua rasa bersalah yang aku rasakan. Bantu kami untuk hidup dan mengasihi Engkau sepenuh hati. Di dalam namaMu kamu berdoa. Amin
Hak cipta Elizabeth Turnage, diambil dari renungan Crosswalk
Komentar