oleh

Yakobus 1:22 Pelaku Firman yang Berbahagia

Yakobus 1:22

Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Bacaan setahun : Amsal 27; Filipi 4; 2 Tawarikh 12-13

Di dalam kehidupan kekristenan kita, Tuhan menuntut kita untuk bertumbuh bahkan berbuah (Luk 13:6-9). Karena dengan demikian kita memberi bukti bahwa kita benar-benar mengasihi-Nya. Mengasihi adalah suatu tindakan aktif dan identik dengan “memberi”. Jika kita mengasihi-Nya, pasti setiap kita akan memberikan bukti dengan perbuatan nyata. Kita tidak bisa hanya mengatakan bahwa kita mengasihi-Nya setelah itu tidak melakukan apa-apa. Jika kita mengasihi-Nya, maka kita juga akan melakukan kehendak-Nya.

Kita bisa berkaca pada perumpamaan tentang kisah seorang penabur yang menaburkan benihnya di pinggir jalan. Orang tersebut merasa bahwa ia hanya cukup mendengarkan firman, tetapi menolak membayar harga atau memikul salib untuk melakukan firman tersebut. Sesungguhnya orang tersebut bisa dikatakan mati rohani. Ayat 24 mengatakan “baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya”, kedua firman ini sangat relevan. Tidak terjadi apa-apa atas kehidupan orang tersebut!

Ayat 25 mengatakan “tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.” Memikul salib tidak akan membuat kita menderita tetapi sebaliknya kita akan berbahagia! Kita akan semakin bertumbuh bahkan menghasilkan buah. Buah yang akan dinikmati banyak orang dan mereka akan memuliakan Tuhan karenanya. Kita bukan hanya sebagai pelaku firman tapi kita menjadi kitab yang terbuka bagi mereka.

Jadi sahabat, seperti firman berkata ‘iman tanpa perbuatan adalah mati’, begitu pula kasih kita kepada Tuhan tanpa perbuatan sesungguhnya itu adalah mati. Tuhan tidak ingin kita hanya sekedar melakukan rutinitas keagamaan kita. Bukannya itu tidak penting, tapi lebih baik kita melakukan rutinitas keagamaan dengan dasar kasih kita kepada-Nya dan melakukan kasih melalui setiap perbuatan-perbuatan kita. Percayalah, setiap kita akan berbahagia!

Jika saudara terberkati dengan renungan ini, mari sebarkan kepada orang-orang yang Anda kasihi. Tuhan Yesus memberkati

Ditulis oleh Hilda Tri lestari.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *