oleh

Apakah Kita Bisa Diangkat ke Kerajaan Surga dengan Mengakui Tuhan dengan Mulut dan Percaya kepada-Nya dalam Hati Kita?

Saat ini, gempa bumi, kebakaran, banjir, wabah serangga, wabah dan bencana lainnya semakin besar, dan baru-baru ini coronavirus telah menyebar ke seluruh dunia. Menghadapi bencana-bencana ini, banyak orang percaya berpikir bahwa, setelah menerima keselamatan dari penyaliban Tuhan Yesus, selama mereka mengakui Tuhan dengan mulut dan percaya kepada-Nya dalam hati mereka maka mereka diselamatkan. Mereka percaya bahwa selama mereka sering berdoa dan banyak membaca Alkitab dan memiliki iman kepada Tuhan, maka Tuhan akan melindungi mereka dari bencana, dan mereka akan terus diangkat ke dalam kerajaan surga ketika Dia kembali, karena Alkitab mengatakan: “Sebab dengan hati, orang percaya kepada kebenaran; dan dengan mulut, pengakuan kepada keselamatan dibuat” (Roma 10:10).Tetapi apakah anggapan ini benar? Apakah itu sesuai dengan kehendak Tuhan? Mari kita menyelidiki bersama,untuk membantu Anda menemukan jalan yang telah Tuhan janjikan untuk memasuki kerajaan surga.

Bacaan renungan injil hari ini : Apakah Kita Bisa Diangkat ke Kerajaan Surga dengan Mengakui Tuhan dengan Mulut dan Percaya kepada-Nya dalam Hati Kita?

Kita percaya bahwa kita dapat dibenarkan oleh iman kita, dan kita dapat diselamatkan oleh iman kita, dengan sering membaca Alkitab dan berdoa, kita akan diangkat ke kerajaan sorga. Tetapi apakah Tuhan Yesus pernah berfirman bahwa hal seperti ini? Jika kepercayaan ini sesuai dengan kehendak Tuhan, lalu mengapa Dia berfirmn: “Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan” (Matius 7:21-23). Dari kata-kata Tuhan, mereka yang mengakui Tuhan Yesus dengan mulut mereka dan percaya kepada-Nya dalam hati, mereka yang membaca Alkitab, berdoa, dan menanggung penderitaan dan berkorban demi Tuhan, adalah pelaku kejahatan, dan karena orang-orang ini melakukan kejahatan dan melawan Tuhan, mereka pada akhirnya akan ditinggalkan dan dihilangkan oleh Tuhan, dan mereka tidak bisa masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Tuhan Yesus memberi tahu kita dengan jelas bahwa mereka yang memasuki kerajaan surga adalah mereka yang melakukan kehendak Bapa surgawi, yang berarti mereka yang mengikuti jalan Tuhan, mereka yang lolos dari dosa, dan yang mampu taat kepada Tuhan, mengasihi Tuhan dan menyembah Tuhan. “Karena ini adalah kehendak Tuhan, yaitu pengudusanmu” (1 Tesalonika 4:3). Kita harus bertanya pada diri kita sendiri: Meskipun kita melakukan banyak perbuatan baik secara lahiriah, apakah kita telah lolos dari dosa dan mencapai kesucian? Sebenarnya, kita masih mampu melakukan dosa tanpa sengaja dan kemudian mengakui dosa, dan kita tidak dapat mengikuti firman Tuhan, jadi apakah Tuhan bisa berkenan pada orang-orang seperti kita? Dari sini, jelaslah pernyataan bahwa kita akan dilindungi dari bencana dan akhirnya diangkat ke dalam kerajaan surga karena kita mengakui Tuhan dengan mulut kita, percaya kepada-Nya dalam hati kita, dan banyak membaca Alkitab dan berdoa, adalah salah.

Ada kisah di balik Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan-Nya. Pada Zaman Hukum Taurat, Tuhan Yahweh menetapkan hukum-hukum dan perintah-perintah untuk manusia dan menuntun manusia yang baru lahir untuk hidup di bumi. Tetapi manusia menjadi semakin tidak mampu untuk mematuhi perintah-perintah dan dalam bahaya dihukum mati oleh hukum-hukum. Orang-orang saat itu berdoa kepada Tuhan dan memohon kepada-Nya, berharap agar korban penghapus dosa yang kekal datang. Untuk menyelamatkan umat manusia, Tuhan berinkarnasi dalam rupa Tuhan Yesus dan disalibkan untuk menebus orang berdosa. Dia melakukannya sehingga, kita tidak akan lagi dihukum mati oleh hukum-hukum dengan beriman kepada Tuhan Yesus, dan dapat terus berdoa kepada Tuhan dan menikmati berkat yang berlimpah yang Tuhan berikan kepada kita. Inilah artinya diselamatkan, dibenarkan karena iman.

Namun, pekerjaan penebusan yang dilakukan Tuhan Yesus pada waktu itu adalah berdasarkan kebutuhan manusia pada waktu itu, dan yang diampuni adalah dosa-dosa kita karena melanggar hukum-hukum dan perintah-perintah; yang tidak diampuni adalah sifat dosa kita, sifat Iblis kita seperti kesombongan, keegoisan dan tipu daya, masih tertanam kuat dalam diri kita. Oleh karena itu, di bawah kendali sifat dosa kita, kita sering tidak bisa menghentikan diri kita dari berbuat dosa dan melawan Tuhan. Seperti orang jujur, dalam beberapa hal kecil kita dapat menghentikan diri kita dari berbohong, tetapi saat sesuatu hal melanggar kepentingan kita, kita tidak bisa mempraktikkan kebenaran untuk menjadi orang jujur, dan bahkan bisa mengubah fakta saat menyatakan sesuatu; dalam interaksi kita dengan orang lain, meskipun kita kelihatan rendah hati dan mesra dengan orang lain, tetapi saat kepentingan kita terancam, kita bisa menjadi cemburu dan menolak orang lain, dan bahkan bisa menaruh kedendaman dalam hati kita; saat kita berkorban demi Tuhan dan menerima berkat Tuhan, kita memiliki semangat yang besar untuk berkorban demi Tuhan, tetapi kalau tidak diberkati, kita akan merasa negatif dan lemah, kita tidak lagi berkorban demi Tuhan dengan penuh semangat dan bahkan mungkin menyalahkan Tuhan dan berdebat dengan-Nya dalam hati kita. Ini hanyalah beberapa contoh tentang bagaimana kita berbuat dosa dan menentang Tuhan di bawah kendali sifat dosa kita. Tuhan Yesus telah mengatakan dengan sangat jelas: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-lamanya” (Yohanes 8:34-35). “Tetapi karena Dia yang memanggilmu kudus, jadilah engkau kudus dalam semua perkataanmu: karena ada tertulis, kuduslah engkau, karena Aku kudus” (1 Petrus 1:15-16). Firman Tuhan mengatakan: “Engkau harus tahu orang-orang semacam apa yang Aku inginkan. Orang yang tidak murni tidak diizinkan masuk ke dalam kerajaan. Orang-orang yang tidak murni tidak diizinkan mencemarkan tanah yang kudus. Meskipun engkau mungkin sudah melakukan banyak pekerjaan, dan telah bekerja selama bertahun-tahun, pada akhirnya, jika engkau masih tetap kotor dan menyedihkan—menurut hukum Surga tidak dapat dibenarkan engkau berharap dapat masuk ke dalam kerajaan-Ku! Semenjak dunia dijadikan sampai saat ini, tak pernah Aku memberi jalan masuk yang mudah bagi orang-orang yang menjilat untuk mendapatkan perkenanan-Ku. Inilah peraturan surga, dan tak seorang pun dapat melanggarnya!” “Orang berdosa sepertimu, yang baru saja ditebus, yang belum diubahkan, atau disempurnakan Tuhan, mungkinkah engkau berkenan di hati Tuhan? Bagimu, engkau yang masih berada dalam diri manusia yang lama, memang benar bahwa engkau diselamatkan oleh Yesus, dan engkau tidak terhitung sebagai orang berdosa karena penyelamatan Tuhan, tetapi hal ini tidak berarti bahwa engkau tidak berdosa, dan tidak najis. Bagaimana mungkin engkau bisa kudus jika engkau belum diubahkan? Di dalam dirimu, engkau dipenuhi dengan kenajisan, egois dan kasar, tetapi engkau masih berharap untuk dapat turun bersama Yesus—enak sekali kau! Engkau melewatkan satu tahap dalam kepercayaanmu kepada Tuhan: engkau baru hanya ditebus, tetapi belum diubahkan. Agar engkau dapat berkenan di hati Tuhan, Tuhan harus langsung melakukan pekerjaan pengubahan dan pembersihan terhadapmu. Jika engkau hanya ditebus, engkau tidak akan dapat mencapai kekudusan. Dengan begini, engkau tidak akan layak mendapat bagian dalam berkat-berkat Tuhan yang baik, sebab engkau melewatkan satu tahap dalam pekerjaan Tuhan dalam mengelola manusia, yaitu tahap kunci berupa pengubahan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, engkau, seorang berdosa yang baru ditebus saja, tidak dapat langsung menerima warisan Tuhan.” Dari firman Tuhan ini, bisa dilihat bahwa Tuhan adalah kudus, jadi kita harus disucikan terlebih dahulu sebelum kita bisa masuk ke kerajaan surga. Mereka yang melakukan dosa adalah hamba dosa, dan tidak ada hamba dosa yang bisa memasuki kerajaan Tuhan. Dengan kata lain, mereka yang hanya menerima penebusan Tuhan Yesus, mereka yang diselamatkan dengan pembenaran karena iman mereka dan mereka yang mengakui Tuhan dengan mulut, disebabkan watak rusak mereka belum disucikan, mereka tetap tidak layak untuk memasuki kerajaan sorga; ini ditentukan oleh watak Tuhan yang benar. Jika mereka yang masih mampu berbuat dosa dan menentang Tuhan diizinkan memasuki kerajaan sorga, apa akibatnya? Apakah Iblis akan membuat tuduhan? Apakah orang-orang seperti itu akan menentang Tuhan di kerajaan sorga, seperti yang dilakukan penghulu malaikat pada awalnya? Bagaimana mungkin Tuhan mengizinkan hal-hal seperti itu terjadi? Karena itu, kita membutuhkan kembalinya Tuhan untuk melakukan pekerjaan baru untuk menyucikan kita dari dosa-dosa kita, karena hanya dengan demikian kita akan layak untuk memasuki kerajaan Tuhan.

Injil hari ini : Jalan untuk dapat dipuji Tuhan dan Memasuki Kerajaan Sorga

Ada banyak nubuatan dalam Alkitab tentang jalan untuk berhenti berbuat dosa dan masuk ke kerajaan Tuhan. Mari kita lihat apa yang dikatakan Alkitab, “Jadi Kristus satu kali dikorbankan untuk menanggung dosa banyak orang; dan kepada mereka yang mencari-Nya, Dia akan menampakkan diri kedua kalinya tanpa dosa untuk keselamatan” (Ibrani 9:28). “Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak…..Dan Dia juga sudah memberikan kepada-Nya otoritas untuk mengadakan penghakiman, karena Dia adalah Anak Manusia” (Yohanes 5:22-27). “Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman” (Yohanes 12: 48). “Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan” (1 Petrus 4:17). “Sucikanlah mereka dengan kebenaran-Mu: firman-Mu adalah kebenaran” (Yohanes 17:17). Dari ayat-ayat ini, bisa dilihat bahwa saat Tuhan kembali pada akhir zaman, Dia akan berinkarnasi untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Dia akan menghakimi dan menyucikan semua yang datang di hadapan-Nya dengan kebenaran dan menyucikan mereka dari dosa-dosa mereka supaya mereka layak untuk masuk ke kerajaan Tuhan—ini adalah keselamatan pada akhir zaman yang telah Tuhan persiapkan untuk kita. Hanya dengan menerima keselamatan Tuhan pada akhir zaman dan mengalami penghakiman-Nya, kita bisa diselamatkan selama-lamanya dan disucikan oleh Tuhan.

Dalam beberapa tahun terakhir, dari semua platform online yang besar, hanya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang sering bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah kembali dan berinkarnasi sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan semua kebenaran yang memungkinkan kita untuk diselamatkan dan memasuki kerajaan sorga, dan Dia sedang melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan untuk menyucikan dan menyelamatkan kita. Hal ini sudah menggenapi nubuatan-nubuatan yang dikutip di atas yang menyebutkan bahwa Anak Manusia datang untuk melakukan pekerjaan penghakiman dan menggunakan firman-Nya untuk menghakimi manusia pada akhir zaman. Dengan membaca Firman Tuhan Yang Mahakuasa, kita bisa tahu bahwa bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman yang akan memungkinkan kita untuk diselamatkan dan memasuki kerajaan sorga saat Dia kembali. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: “Di akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan hakikat manusia, dan membedah kata-kata dan perbuatan-perbuatannya. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia harus menaati Tuhan, bagaimana setia kepada Tuhan, bagaimana hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan lain-lain. Firman ini semuanya ditujukan pada hakikat manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan karena manusia merupakan perwujudan Iblis dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan bukannya begitu saja menjelaskan tentang sifat manusia hanya dengan beberapa kata. Dia menyingkapkannya, menanganinya, dan memangkasnya sekian lama. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan kata-kata biasa, tetapi dengan kebenaran yang tidak dimiliki oleh manusia sama sekali. Hanya cara-cara seperti ini yang dianggap penghakiman, hanya melalui penghakiman jenis ini manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan.” “Melalui pekerjaan penghakiman dan hajaran ini, manusia akan sepenuhnya menyadari substansi mereka sebenarnya yang najis dan rusak, dan mereka akan dapat sepenuhnya berubah dan menjadi tahir. Hanya dengan cara ini manusia dapat dilayakkan untuk kembali menghadap takhta Tuhan. Semua pekerjaan yang dilakukan sekarang ini bertujuan agar manusia dapat ditahirkan dan diubahkan. Melalui penghakiman dan hajaran oleh firman-Nya, serta melalui pemurnian, manusia dapat mengenyahkan kerusakan dirinya dan disucikan.

Dari firman Tuhan ini, bisa dilihat bahwa pekerjaan penghakiman yang dilakukan Tuhan Yang Mahakuasa untuk menyucikan dan menyelamatkan manusia pada akhir zaman terutama dicapai lewat pengungkapan berbagai kebenaran. Pada akhir zaman, Tuhan akan mengungkapkan kebenaran yang ditujukan pada keadaan kita yang rusak dan cara kita berperilaku saat kita hidup dalam dosa, mengungkapkan watak rusak kita dan sifat-sifat Iblis yang berlawanan dengan Tuhan secara langsung, sifat-sifat seperti kesombongan, keangkuhan, keegoisan, kebobrokan, kebohongan, tipu daya, muak dengan kebenaran, dan sifat kita yang mengkhianati Tuhan. Dengan demikian, Dia mengijinkan kita untuk memahami semua perilaku yang bersifat dosa yang kita tunjukkan saat berada di bawah kendali sifat Iblis kita, dan melihat bahwa kita masih mampu menentang Tuhan tanpa sadar, dan kita tidak hidup seperti orang normal. Pada waktu yang sama, Tuhan akan mengatur segala situasi untuk menguji dan menyucikan kita, untuk menangani dan memangkas kita. Misalnya, ketika kita sombong, ketika kita berpegang teguh pada pendapat kita sendiri dan menolak untuk mendengarkan saran seseorang, dan bahkan kita marah ketika orang lain tidak melakukan apa yang kita inginkan, Tuhan akan membangkitkan saudara-saudari untuk menangani dan memangkas kita dan menyingkapkan watak rusak kita dengan Firman Tuhan, sehingga kita dapat memahami konsekuensinya jika kita terus begitu, agar kita dapat mengintrospeksi dan mengenal diri kita sendiri. Jika kita masih tidak memperbaiki sifat kita, Tuhan akan mengatur beberapa situasi untuk menghalangi jalan kita sehingga roh kita menjadi gelap. Saat itu, kita akan datang ke depan Tuhan untuk berdoa dan mencari, dan kemudian dapat menyadari bahwa kita hidup dengan mengandalkan sifat kesombongan dan keangkuhan, bahwa kita mengambil apa yang kita pikirkan sebagai kebenaran, dan bahwa kita membuat orang lain patuh dan tunduk kepada kita. Kita mulai mengerti bahwa ini adalah sifat penghulu malaikat, dan jika kita tidak berubah, kita pasti akan ditinggalkan oleh Tuhan. Saat kita mencapai pengetahuan ini, pemurnian timbul dalam hati kita dan kita sangat mengerti bahwa watak Tuhan tidak dapat tersinggung. Kemudian mulai bersujud, berdoa dan bertobat kepada Tuhan, merasa tidak layak untuk hidup di hadapan Tuhan, membenci diri sendiri, dan memutuskan untuk meninggalkan watak kita yang rusak. Saat kita ingin mempraktikkan kebenaran dan mencari jalan perubahan, Tuhan mencerahkan kita, Dia menuntun kita untuk memahami firman-Nya dan apa yang Dia tuntut, dan Dia menunjukkan jalan penerapan kepada kita. Dia juga memungkinkan kita mengerti bahwa Dia mengatur situasi bagi kita adalah untuk menyucikan dan mengubah kita, dan di balik semua ini adalah niat baik Tuhan. Ini memungkinkan kita untuk merasakan kasih sayang dan keindahan-Nya, dan kita memiliki iman yang lebih besar untuk mengejar kebenaran, mengejar perubahan dalam watak kita, sehingga lolos dari kerusakan, hidup seperti manusia normal dan menghibur hati Tuhan. Lewat mengalami berbagai lingkungan di mana kita gagal dan jatuh, di mana kita dipangkas dan ditangani, serta diuji dan dimurnikan, saat kita telah banyak membaca firman Tuhan tentang penghakiman, dan saat kita telah memahami lebih banyak tentang kehendak Tuhan, watak kita yang rusak dapat berangsur-angsur digantikan dengan kebenaran, hati yang takut akan Tuhan muncul dalam diri kita sewaktu kita melakukan tugas kita, dan kita mulai mencari prinsip-prinsip kebenaran. Saat kita menghadapi masalah, kita bisa berbincang dengan saudara dan saudari dan tidak terburu-buru untuk mengambil keputusan mengenai hal-hal yang tidak kita pahami. Sebaliknya, kita datang ke hadapan Tuhan untuk berdoa dan mencari berkali-kali, kita melakukan yang terbaik untuk memenuhi tugas kita sesuai dengan kehendak dan permintaan Tuhan, perlahan-lahan kita mulai menghayati keserupaan manusia. Ini adalah efek yang dicapai dalam diri kita oleh pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Meskipun cara kerja ini mungkin keras sehingga orang tertekan, ini bisa memungkinkan kita untuk melihat substansi kita yang rusak dan tercela serta menghargai keselamatan dan belas kasihan Tuhan, agar semangat kita untuk mengejar kebenaran bisa dirangsang, dan hanya dengan mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan seperti ini, kita akan mampu membuang watak kita yang rusak, memiliki keserupaan dengan manusia, menjadi orang yang benar-benar menghormati dan menaati Tuhan, memenuhi kehendak Tuhan, mencapai keselamatan Tuhan sepenuhnya. Hasil seperti ini tidak bisa dicapai dengan mengandalkan diri kita sendiri. Hanya dengan mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, kita bisa disucikan dan diubah, sehingga menjadi orang yang melaksanakan kehendak Tuhan; ini adalah satu-satunya jalan menuju kerajaan sorga.

Jika kita tidak mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, tidak peduli seberapa banyak kita membaca Alkitab, melakukan pengendalian diri, menanggung penderitaan dan berkorban demi Tuhan, kita tidak akan bisa membebaskan diri dari dosa-dosa. Kita akan tetap menjadi hamba dosa, orang yang menentang Tuhan, dan kita hanya akan dihancurkan oleh bencana dan dihukum oleh Tuhan. Ketika saatnya tiba, nubuatan-nubuatan ini dalam Alkitab akan digenapi: “Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia” (Wahyu 1:7). “Dan saat itulah akan muncul tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar” (Matius 24:30). Seseorang yang telah menantikan Tuhan untuk datang di atas awan harus bersukacita, mengapa mereka akan berdukacita? Itu adalah karena selama Tuhan berinkarnasi secara rahasia dan melakukan pekerjaan penghakiman-Nya, kita berpegang teguh pada berbagai konsepsi dan imajinasi kita dan karenanya menolak untuk menerima pekerjaan penyucian dan penyelamatan yang dibawa oleh Kristus akhir zaman, dan bahkan beberapa dari kita menghujat, menghukum, dan menentang Kristus akhir zaman. Setelah Tuhan memperoleh sekelompok pemenang, Dia akan mengakhiri pekerjaan rahasia-Nya untuk menyucikan dan menyelamatkan manusia dan akan menampakkan diri secara terbuka kepada manusia. Saat itu, semua yang menolak untuk menerima pekerjaan penghakiman pada akhir zaman akan kehilangan kesempatan mereka untuk disucikan dari dosa-dosa. Mereka bukan hanya belum menjadi pemenang sebelum bencana besar, tetapi seluruh keberadaan mereka penuh dengan dosa, mereka adalah orang-orang yang menentang Tuhan, dan pada akhirnya kesudahan mereka adalah ratapan dan gertakan gigi. Seperti yang firman Tuhan Yang Mahakuasa katakan: “Kristus akhir zaman membawa kehidupan, dan membawa jalan kebenaran yang abadi dan tidak berkesudahan. Kebenaran ini adalah jalan yang memungkinkan manusia memperoleh kehidupan, dan satu-satunya jalan untuk manusia mengenal Tuhan dan menjadi berkenan di hadapan Tuhan. Apabila engkau tidak mencari jalan kehidupan yang disediakan Kristus akhir zaman, engkau tidak akan pernah berkenan di hadapan Yesus, dan tidak akan pernah memenuhi syarat untuk memasuki gerbang kerajaan surga, karena engkau adalah boneka dan tawanan sejarah. Mereka yang dikendalikan oleh peraturan-peraturan, oleh huruf-huruf tertulis, dan terbelenggu oleh sejarah tidak akan bisa memperoleh kehidupan, dan tidak akan pernah mendapatkan jalan hidup yang kekal. Ini terjadi karena satu-satunya yang mereka miliki hanyalah air keruh yang telah dipertahankan selama ribuan tahun, dan bukan air kehidupan yang mengalir dari takhta. Mereka yang tidak menerima air kehidupan selamanya akan tetap menjadi jasad, boneka Iblis, dan anak-anak neraka.

Sekarang, menghadapi injil tentang kedatangan Tuhan, bagaimana kita menghadapinya? “Diberkatilah orang yang miskin dalam roh: karena kerajaan surga adalah milik mereka” (Matius 5:3). Firman Tuhan memberi tahu kita bahwa hanya orang yang miskin dalam roh yang memiliki kesempatan untuk memasuki kerajaan sorga. Oleh karena itu, ketika kita mendengar bahwa Tuhan Yang Mahakuasa telah datang untuk melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman, kita harus banyak mencari dan menyelidikinya dan mendengarkan suara mempelai laki-laki. Saya percaya bahwa selama kita bisa mencari dengan rendah hati, maka Tuhan akan menuntun dan membimbing kita untuk menyambut Tuhan, dan dengan demikian, kita akan memiliki kesempatan untuk disempurnakan oleh Tuhan dan menjadi orang yang melakukan kehendak-Nya dan yang dapat memasuki kerajaan sorga.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *