oleh

Cerita Sekolah Minggu: Yakub si Penipu

Yakub si Penipu

Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: M. Maillot dan Lazarus Disadur oleh: M. Kerr dan Sarah S. Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Diproduksi oleh: Bible for Children www.M1914.org BFC PO Box 3 Winnipeg, MB R3C 2G1 Canada ©2007 Bible for Children, Inc.

Ijin: Saudara mempunyai hak untuk mengkopi atau mencetak cerita ini, sepanjang tidak untuk dijual.

Pernahkah Tuhan mengirimkan seorang bayi dalam keluargamu? Betapa menariknya! Ishak dan Ribka pasti sangat bahagia. Tuhan memberikan kepada mereka bayi kembar.

Bayi-bayi itu bertolak-tolakkan di dalam kandungan Ribka. Saat dia berdoa, Tuhan berkata bahwa kedua anaknya akan memimpin dua bangsa dan yang muda akan menjadi lebih kuat dari yang lain. Biasanya yang sulung akan menjadi yang terkuat. Akhirnya bayi-bayi itu lahir.

Si kembar itu tidak sama persis. Esau anak yang sulung, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu, dan tumbuh sebagai seorang yang pandai berburu. Yakub mempunyai kulit yang lembut dan suka berada di sekitar rumah. Bapa Ishak sayang kepada Esau. Ibu Ribka mengasihi Yakub.

Suatu hari, Esau merasa lapar. “Berikan kepadaku makanan,” dia berkata kepada Yakub. “Juallah dahulu hak kesulunganmu kepadaku,” pinta Yakub.

Esau tidak peduli kepada janji Tuhan untuk anak sulung. Dia membuat persetujuan dengan Yakub. Sekarang Yakub akan menjadi pemimpin keluarga pada saat ayahnya mati.

Suatu malam Tuhan berbicara kepada Ishak. “Akulah Tuhan ayahmu Abraham, Aku beserta dengan engkau. Aku akan memberkati keturunanmu.”

Walaupun Ishak memuji Tuhan, anaknya Esau menikahi dua isteri dari orang Het, orang yang tidak peduli kepada Tuhan.

Ishak menjadi tua. “Bawakan kepadaku makanan yang enak dari daging buruanmu.” Dia berkata kepada Esau. “Kemudian aku akan memberkati engkau.” Ini adalah berkat yang istimewa dari ayah kepada anak sulungnya. Esau segera pergi berburu. Tetapi Ribka mendengarkannya. Dia ingin Yakub yang diberkati.

Ribka punya satu rencana. Sementara dia memasakkan makanan yang disukai oleh Ishak, Yakub membalutkan kulit anak kambing pada kedua tangan dan lehernya. Waktu itu Ishak sudah tidak bisa melihat dengan jelas.

Yakub membawa makanan kepada Ishak. “Kalau suara, suara Yakub,” Ishak berkata, “tetapi kalau tangan, tangan Esau.” Sesudah dia makan makanan itu, Ishak memberkati anaknya yang berlutut di depannya.

Baru saja Yakub pergi, Esau datang menemui Ishak. “Bapa makanlah daging ini,” dia berkata. Ishak tahu bahwa dia sudah ditipu. “Aku tidak bisa mengubah berkat yang sudah kuberikan.” dia menangis. Hati Esau dipenuhi dengan dendam. Ia berencana untuk membunuh Yakub.

Ribka mendengar Esau akan membalas dendam. “Pergilah engkau ke rumah pamanmu,” dia berkata kepada Yakub. “Sampai kakakmu lupa apa yang telah engkau perbuat kepadanya.” Ishak setuju Yakub mencari istri dari keluarga ibunya. Jadi pergilah Yakub dari rumahnya.

Pada malam itu, Yakub berhenti untuk tidur dia mengambil sebuah batu sebagai bantal. Mungkin dia merasa kesepian, mungkin dia merasa takut.

Tetapi dia tidak sendirian. Tuhan berbicara kepadanya dalam satu mimpi yang luar biasa.

“AKULAH TUHAN, ALLAH ABRAHAM, DAN ALLAH ISHAK. AKU MENYERTAI ENGKAU. TANAH TEMPAT ENGKAU BERBARING INI AKAN KUBERIKAN KEPADAMU DAN KEPADA KETURUNANMU. OLEH KARENA KETURUNANMU SEMUA KAUM DI MUKA BUMI AKAN MENDAPAT BERKAT.” Sesudah Tuhan berfirman Yakub bangun. Dia sangat takut.

Paman Yakub yang bernama Laban menerima dia. Yakub mencintai sepupunya Rahel dan bekerja untuk Laban selama tujuh tahun supaya bisa menikahi Rahel. Tetapi di malam

pernikahan, Laban menipu Yakub.

“Ini Lea, bukan Rahel.” Yakub protes. “Engkau menipuku.” “Gadis yang lebih tua harus menikah lebih dulu.” Laban menjawab. “Sekarang engkau bisa menikahi Rahel juga tetapi engkau harus bekerja tujuh tahun lagi padaku.” Yakub setuju. Mungkin dia ingat penipuan yang dilakukannya terhadap Ishak dan Esau.

Yakub mempunyai tujuh anak laki-laki. Setelah bertahuntahun berlalu dia membawa keluarganya kembali ke Kanaan. Di sanalah orang tuanya tinggal. Tetapi Esau juga tinggal di sana dan dia pernah berniat untuk membunuh Yakub. Apakah itu akan aman baginya?

Suatu hari Tuhan berkata kepada Yakub untuk kembali ke tanah kelahirannya. Yakub mengumpulkan semua keluarganya dan kambing dombanya untuk pulang ke rumah ayahnya.

Perjalanan itu berakhir dengan sukacita. Esau datang untuk menemui Yakub bersama empat ratus orangnya! Tetapi dia tidak melukai Yakub.

Dia berlari menemui Yakub dan memeluknya. Yakub dan Esau berteman kembali, dan Yakub kembali dengan aman ke rumahnya.

Yakub si Penipu satu cerita dari Firman Tuhan, Alkitab, terdapat dalam Kejadian 25-33

“Jika tersingkap, firman-firmanMu memberi pengertian.” Mazmur 119:130

TAMAT

6

60

Cerita Alkitab ini mengatakan pada kita tentang Allah kita yang hebat yang telah menciptakan kita dan ingin kita mengenal Dia. Allah tahu kita telah berbuat hal yang buruk, yang Ia sebut dosa. Hukum dosa ialah maut, tapi Allah sangat mengasihi kita. Ia mengutus putraNya, Yesus, untuk mati di kayu salib dan dihukum karena dosa-dosa kita. Kemudian Yesus hidup kembali dan pergi ke Surga! Jika kamu percaya pada Yesus dan minta Dia mengampuni dosa-dosamu, Ia akan melakukannya! Ia akan datang dan tinggal di dalammu sekarang, dan kamu akan hidup bersama Dia selamanya. Jika kamu ingin berbalik dari dosa-dosamu, katakan ini pada Allah: Allah yang baik, aku percaya bahwa Yesus telah mati untukku dan sekarang hidup kembali. Datanglah dalam hidupku dan ampunilah dosa-dosaku, agar aku dapat memiliki hidup yang baru sekarang, dan suatu saat nanti pergi bersamaMu selamanya. Tolonglah aku untuk hidup bagiMu sebagai anakMu. Amin. Bacalah Alkitab dan berbicaralah pada Allah setiap hari! Yohanes 3:16

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *