Galatia 6:1
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
Bacaan Setahun : Mazmur 15; Matius 15; Yunus 1-4
Kita sering mendapati kasus ketika seseorang jatuh dalam dosa, maka beramai-ramai masyarakat menghujat dan mencibirnya. Tidak sedikit yang kemudian dijauhi dan dikucilkan, bahkan menjadi bahan pergunjingan. Ironisnya, ini terjadi bukan hanya di luar kekristenan, tetapi di dalam komunitas gereja.
Firman Tuhan hari ini memberi guidance (petunjuk, arahan) yang benar tentang bagaimana cara menangani seseorang yang jatuh dalam dosa. Frasa “harus memimpin orang itu” dalam ayat di atas merupakan suatu perintah (bentuk imperatif). Ini adalah perintah Tuhan agar dalam kebersamaan kita dengan orang lain, kita saling mendukung dan menopang. Orang yang jatuh dalam dosa membutuhkan bimbingan dan arahan agar mereka dapat kembali kepada Tuhan. Suasana saling mendukung ini diperlukan agar orang tersebut tidak bertambah jatuh dan kemudian meninggalkan Tuhan. Kita perlu melakukannya dalam kasih, sama seperti Tuhan yang mengasihi kita dan mengampuni kita. Dikatakan dalam ayat ini, harus dengan roh yang lemah lembut sambil tetap menjaga diri kita agar tidak jatuh dalam pencobaan.
Sahabat, apakah saat ini Anda mengetahui ada seseorang yang sedang bergumul karena pernah atau sedang jatuh dalam dosa? Mari kita mempraktikkan firman ini dengan menolong dan membimbingnya ke jalan yang benar sesuai dengan kehendak Tuhan. Mulailah dengan mendoakannya dan mengambil inisiatif untuk bertemu atau berkomunikasi. Mungkin Andalah yang sedang ditunggu olehnya. Dengan demikian, Anda berkesempatan untuk membawa dia kembali hidup dalam kebenaran dan perkenanan Tuhan.
Ditulis oleh Dwi Agius Priono.
Komentar