Menjadi Anggota PGI: 22 Juli 1980
Berdiri: 17 Juli 1927
Telepon: (061) 770.94788
Fax:
e-Mail:
website:
Profil Singkat
Kurang lebih 48 tahun sejak Injil diberitakan di tanah Batak, antusias orang-orang Batak yang telah menjadi Kristen sangat besar untuk ikut serta menyebarkan Injil ke daerah yang belum mengenal kekristenan. Kerinduan bersama untuk menyebarkan Injil itulah yang mendorong terbentuknya Pardonganon Mission Batak. Atas dasar kerinduan itu, pada tanggal 02 November 1899 oleh prakarsa Pdt. Henock Lumbantobing berdiri Zending Batak yang disebut Pardonganon Mission Batak “PMB” yang mana atas inisyatif Pdt. Henock Lumbantobing dan Pdt. Metzler, Pearaja dijadikan sebagai pusat Zending tersebut.Kata “Mission Batak” yang digunakan sebagai nama badan zending tersebut mengandung arti yang dalam bagi setiap orang Kristen pribumi, yang merasakan tanggungjawab atau kewajiban mutlak untuk mengeluarkan sesuatu dari miliknya kepadanya usaha zending pribumi tanpa menaruh rasa curiga kepada usaha zending luar negeri (Kongsi Barmen di tanah Batak sejak tahun 1861). Setelah pendirian badan zending tersebut, terdapat berbagai sikap yang antusias dan mendukung dari berbagai pihak, di antaranya sambutan dari Badan Zending “Kongsi Barmen” yang dengan gembira menyambut berdirinya badan zending tersebut.Menanggapi hal tersebut, Kongsi Barmen menganjurkan agar pada tahun pertama dan tahun kedua, Kongsi PMB agar mengumpulkan modal dan pada tahun ketiga melancarkan gerakan zending atas biaya sendiri. J.T.H. Panjaitan dalam bukunya, Panggilan dan Suruhan Allah: Risalah dan Kesan-kesan Serta Pandangan-Pandangan Mengenai Pekabaran Injil Huria Kristen Batak Protestan Untuk Peringatan 75 Tahun Pekabaran Injil HKBP (1899-1974), (Pematangsiantar, Departemen Zending HKBP, 1974), menyebutkan dalam kesempatan itu, Kongsi Barmen juga setuju dengan program kerja yang dirumuskan Kongsi PMB, di antaranya : – Untuk turut melancarkan usaha Zending di Pulau Samosir, Uluan, Pakpak/Dairi dan Simalungun.; Membantu Kongsi Barmen untuk memberikan pelayanan yang cukup kepada jemaat-jemaat yang jauh terpencil dari tempat pendeta Eropa.; – Membantu usaha sosial di antara masyarakat Kristen dan bukan Kristen, antara lain merawat orang-orang cacat.Sebuah karya misi yang terlaksana dalam tubuh gereja Batak yang terlihat dalam PMB adalah sebuah bentuk misi yang transformatif. Misi pemberitaan akan Injil melalui para missionaris mendapat respon dari orang-orang Batak, mereka percaya dan dibaptis. Terang yang diberikan Injil menjadikan orang-orang Batak Kristen memiliki rasa ingin ikut serta dalam usaha pekabaran Injil tersebut. Inilah yang terjadi dalam Lembaga Pardonganon Mission Batak (PMB). GMB menjadi anggota PGI pada 22 Juli 1980GMB yang lahir karena didorong nasionalisme serta keinginan untuk merdeka dari kuasa penjajahan Belanda dan dominasi Zendeling Eropa di tengah-tengah gereja Batak. Kebaktian perdana diadakan pada 17 Juli 1927 di Gedung Methodist Boys School (Medan), dipimpin oleh Vorg.Mahadi Siregar. Pendeta Pertama yang ditahbiskan adalah Pdt.Kenan Hutabarat. Demikianlah gereja ini terus hidup dan melayani sekalipun menghadapi banyak tantangan dan tekanan, terutama pada saat pembentukannya. GMB menjadi anggota PGI pada 22 Juli 1980.
Komentar