oleh

Ibrani 11:17 Mengalami Allah dalam Iman

Ibrani 11:17 

Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.

 

Bacaan setahun : Mazmur 7; Matius 7; 2 Raja-Raja 5-6

Sebagai seorang Kristen saya selalu bersyukur bisa belajar banyak hal dari Alkitab, mulai dari kisah para Nabi dan hidup Yesus. Karena apa yang menurut logika saya baik, belum tentu dipandang baik oleh ajaran Alkitab. Misalnya ayat yang kita baca hari ini, rasanya tidak ada logika manusia yang membenarkan untuk mempersembahkan seorang anaknya semata wayang kepada Tuhan.

Dari segi apapun, tentu saja semua orang setuju untuk tidak mempersembahkan anaknya kepada Tuhan. Lebih baik merawat dan membesarkan anak tersebut agar bisa hidup dengan baik dan sehat. Tetapi saya bersyukur Abraham tidak melakukan apa yang di pandang baik oleh semua logika manusia. Dia justru memberikan teladan yang luar biasa lewat ketaatannya kepada Tuhan, tanpa membantah. Kita belajar bahwa hasil dari ketaatannya memang berakhir dengan luar biasa.

Begitu juga dengan kehidupan kekristenan kita. Mari kita merefleksikan diri kita hari ini.

Apakah kita sudah merasakan kehidupan dalam iman kepada Allah? Sudahkan kita menempatkan Tuhan sebagai pemimpin dalam hidup kita? Ataukah masih menjadikan logika kita sebagai acuan kebenaran? Sudahkah kita percaya bahwa semua yang sudah difirmankan Tuhan di dalam Alkitab adalah kebenaran yang harus kita hidupi? Dan sudahkah kita melakukan firman yang sudah kita dengar sebagai pedoman hidup kita? Supaya pada akhirnya kita bisa mengalami Allah dalam iman kita.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *