oleh

Keluarga yang Dibangun Dalam Kasih dan Kebenaran Firman Tuhan

1 Petrus 3: 8

Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 124; 1 Korintus 13; 1 Samuel 14-15

Saya selalu berpikir keluarga kami unik. Orang tua saya kerap mengingatkan supaya kami tidak menceritakan kondisi keluarga kami kepada orang lain. Kami bersekolah di sekolah Katolik dan mendapat nilai bagus.

Keluarga saya selalu mendukung satu sama lain. Orang tua kami akan selalu melakukan apapun untuk kami. Kami tahu orang tua kami mengasihi kami. Unik ya!

Tetapi saat membaca kisah Raja Daud dan keluarganya, saya menjadi sedih. Nabi Natan menegur dia setelah melakukan perzinahan.

“Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya…” (2 Samuel 12: 10)

Drama keluarga ini begitu mencengangkan. Di 2 Samuel 13: 1-39, Amnon memperlakukan saudara perempuannya dengan tidak pantas.

Bayangkan bagaimana mungkin saudara Anda memperlakukan Anda tidak pantas. Tindakan ini membuat raja sangat marah. Tidak ada dituliskan apakah dia menghukum putranya tersebut. Tetapi jika berada di posisi Tamar, pasti saya akan sangat terluka.

Perpecahan demi perpecahan terjadi dalam keluarga ini. Absalom sendiri mengambil tindakan dengan membunuh saudaranya itu. Hal ini menggambarkan kondisi keluarga yang paling buruk.

Namun kisah ini pula yang mengingatkan saya untuk selalu menjaga keluarga unik saya dengan baik. Saya dan seluruh keluarga membutuhkan Tuhan. Kami perlu hidup di dalam kebenaran-Nya dan kami perlu membangun kesatuan yang dilandaskan pada kasih, penghormatan dan kerendahan hati satu sama lain.

Hak cipta Vernell Windsor, diambil dari CBN

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *