oleh

MIKHA 7:7 Sabar Menunggu Jawaban Doa

MIKHA 7:7

Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!

 

Bacaan setahun : Mazmur 91; Lukas 12; Daniel 1-2

Kita tahu bahwa dalam doa ada tiga jawaban, yaitu ya, tunggu, dan tidak. Kita semua tentu berharap setiap jawaban doa segera dijawab ‘ya’ oleh Tuhan. Tetapi bagaimana jika jawabannya ‘tidak’ atau kita harus menunggu? Respon apa yang harus kita lakukan?

Untuk menggambarkannya, ada dua binatang yang disebut di dalam Alkitab yang dapat memberikan gambaran tentang siapa kita di saat menunggu jawaban doa.

Cheetah atau macan tutul merupakan binatang tercepat (Habakuk 1:8). Dengan kecepatannya, dia sanggup berlari mencapai 113 km/ jam dalam 3 detik. Tetapi walaupun cepat, ada kelemahan yang dimiliki Cheetah, yaitu jantungnya yang kecil sehingga dia cepat lelah. Akibatnya jika dia tidak bisa segera menangkap buruannya, maka dia akan lelah dan tidak sanggup berlari lagi.

Dari fakta di atas, kita dapat belajar bahwa terdapat orang-orang Kristen yang hatinya seperti cheetah dalam berdoa. Ketika harus menunggu doanya dijawab Tuhan, mereka tidak memiliki ketekunan dalam kurun waktu yang lama. Maunya setiap doa harus selalu dijawab Tuhan secepat mungkin. Sehingga ketika doanya tidak segera dijawab, dia menjadi frustasi.

Berbeda dengan rajawali. Dalam Yesaya 40: 31 dikatakan – tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Tuhan menginginkan setiap anak-Nya seperti rajawali yang memiliki ketekunan dan kesabaran dalam doa. Mereka menanti-nantikan pertolongan Tuhan dengan setia. Seorang Kristen dengan mental rajawali, akan berdoa sampai sesuatu terjadi (Pray Until Something Happen).

Mikha, seorang nabi dari desa yang hidup di Israel dalam kondisi pemimpin yang korup. Dia harus berhadapan dengan nabi-nabi palsu dan pedagang yang tidak jujur. Sebagai nabi Allah, Mikha membela umat yang tertindas agar terus berdoa menunggu jawaban dari Tuhan yang akan menyelamatkan. Bahkan nubuatannya sangat terkenal seperti tertulis dalam Mikha 5:2 – “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.

Nubuatan yang merupakan doa nabi Mikha digenapi setelah 700 tahun.

Sahabat, apakah Anda sedang menanti jawaban doa? Belajarlah dari nabi Mikha untuk sabar menunggu (Ibrani: yaw-chal = to wait; to be patient and hope) jawaban dari Tuhan. Berapa lama? Itu urusan Tuhan. Yang penting kita memiliki mental Rajawali yang tidak cepat lelah dan letih dalam doa. Sabar ya. Waktu Tuhan pasti yang terbaik.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *