oleh

Pengkhotbah 3: 11 Abraham Menolong Allah?

Pengkhotbah 3: 11
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Abraham beralasan bahwa ia dan Sara sama-sama sudah terlalu tua untuk dapat melahirkan anak. Ia mencoba untuk mengetahui bagaimana janji Allah tentang anaknya dapat terpenuhi. Ketika ia berpikir cukup jauh, Sara juga terjangkit oleh ketidakpercayaannya. Ia lelah karena suaminya terus membicarakan hal itu dan menawarkan budak perempuannya, Hagar. (Kejadian 16)

Abraham memutuskan bahwa ini adalah sebuah cara yang baik untuk “menolong” Allah memenuhi janji-Nya. Bantuan Abraham terhadap Allah menghasilkan Ismael. Keturunan Ismael menjadi Bangsa Amalek yang akhirnya menjadi bangsa yang menghalangi umat TUHAN masuk ke tanah perjanjian. Bahkan pada masa Raja Saul, TUHAN memerintahkan untuk menumpas Amalek karena hal tersebut.

Sampai sekarang pun konflik dan ketegangan yang terjadi di Timur Tengah berawal dari keputusan Abraham yang mencoba “menolong” Allah. Ia melakukan sebuah jalan keluar yang kelihatannya seperti hal yang baik pada zaman itu tetapi dalam jangka panjang menyebabkan masalah yang berlarut-larut.

Pemikiran jasmani Abraham membawa akibat yang luar biasa. Hal yang sama dapat terjadi pada kita jika kita tidak berjalan dalam iman mengenai janji Allah. Ketika Allah menjanjikan sesuatu, Ia memiliki sebuah rencana tentang bagaimana hal ini bisa dinyatakan, dan hal itu mungkin sangat berbeda dengan apa yang telah kita bayangkan. Sedihnya, banyak orang tidak ingin menanti Allah, tetapi mengambil jalan keluar yang paling mudah diraih. Mereka terburu-buru dengan Ismaelnya sementara Allah memiliki IshakNya. Belajarlah untuk menanti ‘waktuNya Tuhan’.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *