oleh

Roma 8:1-2 Hidup yang Dipimpin oleh Roh Kudus

Roma 8:1-2

“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut”.

 

Bacaan setahun : Mazmur 51; Markus 1; Yesaya 55-56

Setiap manusia pernah mengalami kegagalan. Pada umumnya kegagalan yang terjadi berasal dari kesalahan-kesalahan dalam mengambil keputusan. Tak jarang kita melihat orang yang pada awal kehidupannya terlihat baik dan menunjukkan peningkatan. Namun pada akhirnya jatuh, ketika  melakukan kesalahan dan pelanggaran. Bahkan ironisnya ada yang terus membawa kegagalan dan pelanggaran itu seumur hidupnya. Hingga seringkali dikatakan selalu jatuh di lubang yang sama.

Dalam pembacaan kali ini, Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Roma bahwa kehidupan yang dilakukan hendaknya secara penuh dipimpin oleh Roh. Karena saat kita memberikan diri kita untuk dipimpin oleh Roh, maka segala keinginan daging akan dilepaskan. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera”. (Roma 8:5-6)

Namun hal sebaliknya akan terjadi, ketika kita membiarkan diri tetap dalam kubangan dosa dan pelanggaran. Hidup merupakan pembelajaran dari setiap manusia, yang artinya sepanjang hidup kita di dunia ini selalu akan ada waktu dimana kita memiliki kehendak bebas untuk memilih hidup dipimpin oleh Roh atau memuaskan kedagingan.

Bagaimana caranya agar hidup kita benar-benar dipimpin oleh Roh? Mintalah pada Tuhan agar Ia berdaulat penuh atas hidup kita. Bangun hubungan yang intim dalam setiap aspek kehidupan ku dengan memiliki saat teduh dan jam doa. Lewat itulah Allah akan menyampaikan pikiran dan perasaan-Nya. Pahami sungguh-sungguh setiap firman Tuhan yang merupakan suara Allah bagi hidup kita. Lakukan setiap firman Tuhan dengan benar dan ijinkan Roh Kudus memperbaharui hidup kita, hingga kita benar-benar merasakan kemerdekaan dalam menjalani kehidupan.

Saat kita benar-benar sudah merdeka dan dimenangkan, milikilah terus pola pikirnya Allah. Jadikan cara pikir Allah sebagai pedoman agar kita bisa menjalani kehidupan dengan cara-cara yang positif.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *