Yakobus 1:2-4
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Bacaan setahun : Amsal 21; Efesus 4; Pengkhotbah 8-9
Seringkali ketika kita menemui masalah, hal pertama yang ada di benak kita adalah pertanyaan dan kemarahan. Kenapa masalah ini menimpa saya? Bagaimana cara menyelesaikanya? Kalau yang terjadi malah semakin buruk, apa yang harus dilakukan?
“Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.”
Yakobus menyebutkan bahwa seseorang yang jatuh dalam pencobaan harus menganggap ini adalah sebuah kebahagiaan. Lho kenapa?
Ternyata karena saat itulah adalah kesempatan kita untuk belajar dari pencobaan yang ada. Seringkali manusia harus belajar dari kesalahan agar bisa bertumbuh dan melakukan yang benar. Inilah yang Yakobus katakan sebagai kebahagiaan.
“Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.”
Karena pencobaan dan masalah yang terjadi dalam hidup kita itu melatih iman kita, membuat kita tekun, mendidik kita menjadi lebih baik, dan melatih kita untuk dapat menanggung perkara.
“Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.”
Pada akhirnya, kita bisa berbuah dalam segala hal. Lewat pencobaan, kita berhasil menjadi pemenang. Kita harus berhenti berpikir bahwa Tuhan itu jahat karena mengijinkan ujian atau pencobaan ada dalam hidup kita.
Tuhan tahu yang terbaik untuk kita! Itu sebabnya penting bagi kita untuk bertanya dan bersandar pada kehendak-Nya, dan berjalan sesuai dengan jalan yang Tuhan inginkan. Tetap percaya bahwa walaupun kita jatuh dalam berbagai pencobaan karena kesalahan kita tetapi jika kita memiliki respon hati dan tindakan yang benar pasti kita akan menjadi pemenang.
Komentar