Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950
Berdiri: 15 Mei 1938
Telepon: (0639) 21448 | Fax: (0639) 323.127
e-Mail: [email protected]; [email protected]
website: wikipedia
Profil Singkat
Injil diberitakan pertama kali di Nias oleh dua Pastor dari Gereja Roma Katolik Mission Etragers de Paris (Inggris) sekitar 1822-1823. Namun misi kedua pastor ini tidak tercapai, karena mereka meninggal dunia. Tahun 1865, Rheinische Mission Geschelschaft (RMG) dari Jerman mengutus Ludwig Erens Denninger dan tiba di Pulau Nias 27 September 1865. Awalnya, Denninger membuka sekolah di Gunungsitoli sambil memberitakan Injil. Tahun 1872 datang J.W. Thomas dan ditempatkan di Ombolat Seminari.Tahun 1873 tiba pula Kreamer dan tinggal bersama isterinya di Gunungsitoli. Berkat keuletan mereka memberitakan Injil dan bergaul akrab dengan masyarakat Nias, tahun 1874 seorang kepala kampung bernama Yawaduha membawa 25 warganya dibaptis Kreamer. Demikianlah seterusnya Injil itu menyebar ke seluruh Nias dan banyak yang menjadi Kristen.Namun seiring kemajuan kekristenan itu, muncul pula ajaran-ajaran sesat. Karena itu, timbullah kesepakatan orang-orang Kristen Nias di tahun 1936 untuk membentuk sebuah organisasi gereja di Nias yang diberi nama Banua Niha Keriso Protestan (BNKP). Nama inilah yang dipakai sebagai nama sinode hingga sekarang ini.BNKP aktif melaksanakan pelayanan pendidikan, ksehatan dan pekerjaan sosial. Gereja ini juga menerbitkan majalah Turia Rofa (Berita Salib). Tanggal 27 September dijadikan sebagai Yubelium BNKP. Kini BNKP hadir pula di luar Pulau Nias, serta wilayah pelayanannya antara lain di Pulau Nias, Medan, Padang, Pekanbaru, batam, Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota kecil lainnya.
Mitra kerja BNKP antara lain adalah Reformed Church of America (RCA), United Evangelical Mission (UEM) dari Jerman dan GKI Sinode Wilayah Jawa Barat. Selain itu, BNKP menjadi anggota dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) sejak 25 Mei 1950, Persekutuan Gereja-Gereja Wilayah Sumatera Utara, Dewan Gereja-Gereja Asia (CCA), Federasi Lutheran se-Dunia (LWF), dan Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (DGD).
Komentar