Ibrani 11:20
“Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.”
Bacaan setahun : Mazmur 8; Matius 8; 2 Raja-Raja 7-8
Teladan iman yang kita renungkan hari ini adalah kisah hidup Ishak. Menjadi kebiasaan di masa itu, seorang ayah di masa tuanya akan memberikan berkat dan doa bagi anak-anaknya. Doa berkat itu adalah harapan dan sekaligus nubuatan akan apa yang terjadi bagi anak-anak mereka di masa yang akan datang. Demikian juga dengan Ishak. Walaupun pemberian doa berkat ini diselingi dengan intrik perebutan hak kesulungan antara Yakub dan Esau, namun berkat Tuhan tidak pernah salah. Ishak mengucapkan berkat bagi Yakub dan juga Esau dan bernubuat tentang apa yang akan terjadi dalam hidup mereka ke depan.
Referensi isi doa berkat Ishak bagi Yakub dan Esau dapat kita baca dalam Kejadian 27:27-40. Bagi Yakub, Ishak mengucapkan berkat kesulungan yang berisi kelimpahan jasmani, berkat teritori dan kepemimpinan (Kej 27:27-29). Sekalipun berkat kesulungan sudah diberikan kepada Yakub, Esau juga mendapat berkat kekuatan untuk bangkit dan mengalami keberhasilan. Ishak berkata, “…Tetapi akan terjadi kelak,apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu.” (Kej 27:40).
Menurut surat Ibrani yang kita baca di atas, apa yang dilakukan oleh Ishak didasari oleh iman. Ya, karena imanlah, Ishak memberikan doa berkatnya dan menyatakan apa yang akan terjadi bagi anak-anaknya. Ishak memandang jauh ke depan dan memperkatakan berkat bagi keturunannya.
Sahabat, iman menolong kita untuk melihat jauh ke depan melampaui pengetahuan dan kenyataan hidup kita hari ini. Dengan iman, kita memandang apa yang akan Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Dengan demikian kita dapat dengan teguh menjalani kehidupan kita saat ini. Karena iman juga kita mendidik anak-anak kita dalam takut akan Tuhan sambil percaya bahwa keturunan kita akan menjadi orang-orang yang diberkati dan memberi dampak besar bagi Kerajaan Allah. Jika hari ini kenyataan hidup kita belum seperti yang kita harapkan, tetaplah percaya dan bergantung kepada Tuhan, karena “Masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal 23:18)
Doa: Tuhan ajarlah aku untuk percaya bahwa Engkaulah yang memegang kendali atas hidupku. Aku percayakan masa depanku dan keturunanku kepada-Mu. Biarlah kehendak-Mu yang jadi dan kekuatan-Mu nyata dalam hidupku setiap hari. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.
ditulis oleh Dwi Agus Priono
Komentar