oleh

Renungan Harian Kristen Tentang Masa Depan yang Cerah

Renungan rohani tentang masa depan. Menentukan apa yang akan kita lakukan di masa depan merupakan sebuah hal yang sulit. Memang benar ketika kita kecil, kita dengan mudah berkata ingin menjadi apa, namun pada saat sudah dewasa, bukankah itu sudah tidak berlaku lagi?

Ketika kita beranjak dewasa, kita akan lebih fokus menggapai apa yang realistis untuk kita dibanding mengejar apa yang dirasa jauh. Padahal, kita memiliki Tuhan yang dengan senang hati mau menolong kita untuk menggapai mimpi masa depan tersebut.

Lantas, mengapa kita masih menyerah? Bukankah merencanakan masa depan dengan impian yang gila bukanlah merupakan hal yang mustahil? Bukankah banyak orang di luar sana yang juga memiliki impian masa depan berbeda dan mereka berhasil?

Apa yang membedakan kita dengan mereka? Yang jelas, mereka bekerja keras untuk mewujudkan mimpi. Berbeda dengan kita yang hanya diam saja tanpa berbuat apa-apa. Saat ini, mari renungkanlah kembali apakah kita mau kembali memperjuangkan ‘masa depan’ tersebut?

Di bawah ini kami memiliki sejumlah kumpulan renungan harian rohani Kristen tentang menggapai masa depan, merencakanan impian yang didambakan, mewujudkan harapan masa kecil, agar kita kembali memiliki semangat dan motivasi untuk berjuang.

Masa Depan bagi Orang Percaya

“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” Amsal 23:18.

Melihat keadaan dunia sekarang yang tak bisa diperkirakan memang sangat wajarbila banyak orang mengalami ketakutan tentang hidup mereka di masa depan. Dengan nada pesimis, banyak yang berkata tak ada masa depan, masa depa semakin suram!

Seburuk apapun situasi yang tengah terjadi, kita harus tetap optimis sebab masa depan itu sungguh ada dan harapan tak akan pernah hilang. Janji firman Tuhan adalah jaminan kita.

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11).

Kita juga percaya bahwa tak ada rencana Tuhan yang gagal. Saat umat Israel merasa tidak yakin akan masa depannya, merasa tak sanggup menyeberangi sugai Yordan, Yosua hadir untuk menguarkan mereka bahwa Tuhan pasti melakukan perbuatan ajaib asal mereka meguduskan diri.

“Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.” (Yosua 3:5).

Saat ini mungkin kita mengalami jalan buntu, namun percayalah bahwa tak ada yang mustahil abgi Tuhan. Masa depan yang penuh harapan akan memenuhi hidup kita asal kita menguduskan diri dan tidak menjamah apa yang najis.

“Bukankah Engkau yang mengeringkan laut, air samudera raya yang hebat? yang membuat laut yang dalam menjadi jalan, supaya orang-orang yang diselamatkan dapat menyeberang?” (Yesaya 51:10).

Menguduskan diri juga bukan berarti kita harus mencapai tingkaran rohani tertentu atau bahkan kesempurnaan. Namun, yang terutama sekali kita harus punya rasa haus dan lapar akan perkara-perkara rohani, mengingini Tuhan lebih dari apapun.

“Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.” (Mazmur 73:25).

Masa depan yang penuh dengan harapan bukan sekedar ilusi atau angan-angan saja, melainkan bagi yang mau membayar harga dengan menanggalkan semua beban dosa dan melepaskan ikatan persahabatan dengan dunia ini.

Hiduplah dalam kekudusan, sebagai langkah awal menuju kehidupan yang berkemenangan dan bermasa depan cerah.

Orang Percaya Punya Masa Depan

“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” Amsal 23:18.

Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mewujudkan masa depan gemilang. Untuk meraih masa depan yang cerah, semua orang harus berusaha dengan keras, orang tua berusaha menyekolahkan mereka, bahkan sampai ke luar negeri dengan harapan agar anak-anaknya mendapatkan pekerjaan yang terbaik sehingga masa depan mereka terjamin.

Bagi orang percaya, masa depan yang cerah tidak hanya sekedar khayalan semata, melainkan memang sungguh ada. Sebab Tuhan sendiri yang telah merencakannya untuk kita.

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11).

Ini merupakan berita yang sangat menyenangkan, berita yang membangkitkan semangat dalam menjalani hari yang terasa berat. Meskipun banyak orang yang mengatakan bahwa masa depan itu penuh dengan misteri, bagi orang percaya masa depan itu sungguh ada dan takkan pernah hilang.

Bagaimana agar kita memiliki masa depan yang cerah sebagaimana yang telah Tuhan rencanakan? Kita harus mengarahkan perhatian kepada didikan. Ini berkaitan degan ketaatan.

“Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.” (Amsal 23:12), dan “Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa.” (Amsal 23:17).

Masa depan yang cerah hanya akan dimiliki oleh orang yang takut akan Tuhan. Kita juga diajarkan untuk tidak iri hati dengan orang berdosa. Sikap iri kepada orang berdosa berarti kita menganggap orang lain lebih beruntung daripada kita sendiri, sekaligus menunjukkan bahwa kita tak menghargai berkat dari Tuhan dan kurang bersyukur dengan apa yang kita terima.

Iri hati juga merupakan sebuah sifat yang menunjukkan bahwa kita tidak takut Tuhan, orang yang takut akan Tuhan akan selalu bersyukur pada setiap kondisi dan tidak mudah terpengaruh oleh omongan orang lain. Orang yang takut akan Tuhan pasti akan memiliki peyerahan diri kepada Tuhan, tanpa rasa takut dan khawatir, sebab masa depannya dijamin oleh Tuhan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *