Roma 5:8
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 99; Lukas 11; Yosua 9-10
Sebagai seorang gadis kecil yang sangat menyukai Paskah, saya merasa selalu dicintai. Bahkan aku dan adikku selalu mendapatkan “Pakaian Paskah” baru yang indah. Gaun berenda pilihan kami, kaus kaki berenda, sepatu kulit baru yang mengkilap, topi, bahkan kaus sarung tangan putih kecil. Begitulah cara ibu saya melakukan sesuatu.
Mewarnai telur adalah hal yang paling menyenangkan karena kami adalah jenius artistik. Malam sebelum hari besar kami akan dipenuhi dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Saat fajar tiba, kami akan mengagumI keindahan alam yang diberikan kepada kami dan makan beberapa permen sebelum sarapan.
Gereja adalah tempat yang menyenangkan karena bisa bisa memamerkan baju baru kami dan bermain dengan kelinci.
Pergi ke rumah nenek untuk berburu telur Paskah. Bibi, paman, sepupu, kakek-nenek, kami semua duduk di meja makan dan menyambut makanan yang lezat. Kami menghabiskan sepanjang hari dengan berbagai kebahagiaan.
Hmm, tapi sepertinya ada yang kurang.
Sebenarnya saya bukan seseorang yang membenci tradisi dalam bentuk apapun yang menciptakan kebersamaan dalam keluarga dan membentuk kenangan manis. Tetapi, mungkin ada cara yang lebih baik. Sekarang saya menyadari bahwa perayaan Paskah tempat saya tumbuh dewasa adalah tentang saya. Semua tentang penampilan saya, barang saya, dan hari menyenangkan bagi saya.
Sejujurnya, semuanya tentang saya. Setidaknya, itulah yang akan Yesus katakan. Dia hidup di dunia kita yang kasar, memiliki banyak tantangan, dan penuh luka demi menyelamatkan saya. Dia meninggal dengan brutal di tangan orang-orang yang membenci saya. Dia mengalahkan kematian dan hidup untukku. Roma 5:8 mengatakan, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
Bagi Anda yang menyukai tradisi keluarga yang menyenangkan seperti saya, mungkin ada dua hari perayaan Paskah bagi kita. Kita bisa meluangkan waktu untuk mengingat Tuhan. Kita dapat berhubungan dengan Yesus dengan mengingat pengalaman kita tentang rasa sakit, dan pengorbanan yang kita lakukan untuk orang lain. Kita bisa meluangkan waktu untuk berdiam diri, berendam dalam kasih abadi Allah.
Mazmur 105:1 “Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa!”
Kita dapat menulis surat terimakasih yang tulus kepada-Nya. Kita bisa mengajari anak-anak kita menggambar atau hal lainnya untuk membuat hadiah yang mengekspresikan rasa syukur kita kepada Tuhan.
Tuhan kita yang luar biasa tidak ingin kita membuang waktu yang berharga atau menghilangkan tradisi yang telah bertahan lama atau menggantinya dengan ritual keagamaan yang kaku dan wajib.
Dia senang melihat kita tersenyum, berpelukan, menikmati hal-hal menyenangkan lainnya. Tetapi saya percaya, Dia akan lebih senang ketika roh kita dengan sadar menetap di hadirat-Nya. Paskah adalah tentang kita karena Yesus datang untuk menyelamatkan kita.
Hak Cipta © Diane Markins. Digunakan dengan izin.
Komentar