oleh

Wahyu 14:13 Hidup adalah Kristus dan Mati merupakan Keuntungan

Wahyu 14:13

Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”

 

Bacaan setahun : Mazmur 114; 2 Petrus 1; Yehezkiel 33-35

Kematian sering menjadi sesuatu yang mengerikan bagi manusia untuk dihadapi. Kalau bisa, manusia ingin hidup selamanya. Itu sebabnya dunia pengetahuan berlomba-lomba menciptakan sesuatu yang bisa membuat kita panjang umur, bahkan seakan menjadi Tuhan dengan menghindari kematian .

Begitu pula saat kita mengalami kesedihan karena kehilangan orang orang yang kita kasihi. Sering kita mempertanyakan Tuhan kenapa itu harus terjadi.

“Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan,…”

Namun Alkitab menuliskan bahwa seharusnya kita sebagai orang percaya harus berbahagia ketika mengalami kematian. Kenapa?

“Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”

Karena kematian adalah kebahagiaan bagi mereka yang selama hidupnya telah berjerih lelah mengerjakan keselamatan. Segala yang mereka kerjakan menyertai mereka. Kematian adalah kepastian bagi manusia dan akhir dari garis kehidupan di bumi. Namun inilah awal dari kehidupan kekal kita.

Kematian menjadi sebuah keuntungan bagi orang percaya. Kita telah hidup bagi Kristus, seperti yang dikatakan oleh Paulus, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21). Kita harus percaya dan meyakinkan diri kita untuk bersyukur atas kehidupan yang Tuhan berikan, bahkan disaat mengalami kesedihan atas kematian orang yang kita kasihi.

Dalam iman, kita percaya bahwa hidup dalam TUHAN sama saja maka kita akan mati di dalam TUHAN. Kita akan memulai hidup kekal di Sorga dengan mendapatkan mahkota kehidupan dan menikmati hidup yang berbahagia.

Wahyu 21:4  Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”

Tuhan Yesus memberkati.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *